Thursday 21 June 2018

Review Chapter 908 : Sosok Penguasa Dari Balik Layar



Oke, Langsung saja pada intinya. Dan kita mulai dari kelompok yang akhir – akhir ini sedang banyak diperbincangkan dan ditunggu – tunggu pergerakanya oleh para penggemar One Piece. Yap, Siapa lagi kalo bukan Pasukan Revolusi (Revolutionary Army). Pada chapter kali ini kita melihat pergerakan dari Pasukan Revolusi yang saat ini sedang bersembunyi di bawah tanah tidak jauh dari Istana Pangea di Mariejoa. Dan seperti biasanya pergerakan dari pihak Pasukan Revolusi ini sangatlah rapi, terorganisir, dan sistematis. Tetapi Sabo sebagai orang no 2 di Pasukan Revolusi menjadi sangat marah dan tidak bisa mengendalikan emosinya, Setelah melihat salah satu mantan rekanya Bartholomew Kuma yang sebenarnya masih berstatus sebagai salah satu dari bajak laut Shichibukai, hanya dijadikan budak sewaan oleh kaum Naga Langit (Tenryubitto) dan diperlakukan dengan semena – mena.

Deviant Art By KDreamZ

Perlu diingat saat di arc Dressrosa, Sabo terlalu emosional karena ingin melindungi Luffy hingga melupakan misi sebenarnya dari Pasukan Revolusi ditempat tersebut dan secara tidak langsung Sabo juga mengganggu kepentingan dari pihak Pasukan Revolusi pada saat itu. Tentu saja kita sudah sama – sama tau konsekuensi atau akibat dari tindakan Sabo tersebut. Yap, Markas utama Pasukan Revolusi di Baltigo diketahui oleh pihak luar dan berhujung pada hancurnya markas utama mereka oleh salah satu Yonkou, Marshall D Teach. Lalu apabila saat ini Sabo juga melakukan kesalahan yang sama yaitu terlalu emosional, Maka sudah bisa dipastikan hal yang buruk akan menimpa Pasukan Revolusi. Entah itu diseret lalu disiksa di penjara bawah air Impeldown dan dibiarkan membusuk di Neraka Abadi level 6, Atau mereka akan berakhir di panggung eksekusi sebagai contoh bagi masyarakat dunia One Piece karena berani menentang pihak Pemerintah Dunia (World Government). Dan sedikit mengingatkan apabila kalian ingin menikmati pembahasan ini dalam bentuk video bisa langsung klik disini dan jangan lupa untuk like fanspage kami di facebook hanya disini. Oiya kalian juga bisa memiliki beberapa kaos bertemakan One Piece hanya disini.


Oke kita lanjutkan pembahasanya, Pada chapter kali ini kita juga melihat para pemimpin tertinggi dunia atau Gorosei yang sedang berdiskusi tentang Raja Cobra dari keluarga Nefertari yang ingin bertemu dengan mereka secara langsung. Sudah bisa dipastikan tujuan dari Raja Cobra adalah ingin akan menanyakan sesuatu tentang tulisan – tulisan kuno yang terpahat pada sebuah batu bernama Poneglyph. Tentu saja hal ini akan sangat berhubungan dengan Abad Kekosongan atau Void Century. Dan yang paling menarik dari semua pembicaraan para Gorosei tersebut adalah mereka mengakui bahwa tiga kekuatan keseimbangan dalam dunia One Piece tidak bisa dipertahankan selamanya dan menilai bahwa perlu adanya pembersihan secara besar - besaran. 

https://tmp.mangaeden.com/en/it-manga/one-piece

Disini saya berpendapat bahwa yang dimaksud pembersihan secara besar – besaran tersebut adalah sebuah pembantaian masal atau pembersihan etnis. Persis sama seperti yang pernah dilakukan oleh pihak Pemerintah Dunia pada chapter 395 di pulau Ohara lebih dari 20 tahun yang lalu karena dianggap terlalu banyak tau soal batu Void Century atau Abad Kekosongan. Dan Nico Robin adalah satu – satunya orang yang selamat dari tragedi pembantaian tersebut. Sedikit mengingatkan, Admiral Fujitora juga ingin mengusulkan tentang penghapusan sistem Shichibukai, Dan ada kemungkinan pihak Gorosei akan menyetujui usulan tersebut. karena seperti yang saya sebutkan tadi,  Pihak Gorosei menganggap bahwa tiga kekuatan besar dalam dunia One Piece tidak bisa dipertahankan selamanya dan gelombang kekacauan sudah tidak bisa ditahan lagi.


Selain diskusi tersebut ada lagi yang menarik untuk kita bahas, Apalagi kalo bukan sosok misterius yang dipanggil Im – Sama oleh para pemimpin tertinggi dunia One Piece, Gorosei. Apabila pada chapter 907 kita diperlihatkan sebuah tahta yang “Katanya” kosong dan tidak pernah menduduki selama 800 tahun. Ternyata pada chapter 908 ini kita melihat sosok misterius Im – Sama yang justru menduduki kursi yang “Katanya” kosong tersebut. Sudah sangat jelas sosok ini adalah sosok yang sama yang sebelumnya pernah diperlihatkan pada chapter 906 bersama dengan sebuah topi. Tidak hanya sampai disitu, Para pemimpin tertinggi dunia atau Gorosei ini juga sampai berlutut dan menundukan kepala mereka dihadapanya, Maka kemungkinan besar atau bisa dipastikan sosok misterius ini bukanlah orang sembarangan, Dia adalah sosok yang sebenarnya mengendalikan Pemerintahan Dunia dari balik layar. 

im_sama__one_piece_ch_908__by_fanalishiro-dcefyv8

Dan saat itu salah satu dari kelima Gorosei tersebut menyinggung tentang sebuah cahaya yang harus dipadamkan dari sejarah. Disini saya menjadi teringat bahwa pihak pasukan revolusi pernah menyebut seorang Nico Robin sebagai sebuah Cahaya. Yap, Cahaya Revolusi atau Light Of Revolution. Sebuah cahaya harapan yang dianggap sebagai sebuah harapan bagi pihak Pasukan Revolusi untuk meruntuhkan kedigdayaan Pemerintah Dunia. Lalu siapakah orang yang ingin dilenyapkan oleh sosok bernama Im – Sama ? Kita tunggu saja dichapter – chapter berikutnya……

No comments:

Post a Comment